# SDN CWT 2018/2019 DOWNLOAD# Klik Tombol Play Untuk Memainkan Musik Terbaik #Selamat Menikmati Lagu Lagu JakFM, Memainkan Musik Terbaik# # # # #

SDN CIAWITALI GO INTERNATIONAL

Dalam Rangka Isro Mi'raj

Guru Ku Tercinta

Kunjungan Bu Korwil Pendidikan Kec. Cikaum dalam rangka monitoring PTS 2 Ke SDN Ciawitali

Monitoring Bu Korwil Ke SDN Ciawitali

Sunday, 16 June 2013

Cara Menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM



Cara Menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dijadikan dasar patokan nilai terendah dalam penilaian peserta didik. Jika peserta didik mampu mendapatkan nilai di atas KKM maka dianggap peserta didik tersebut telah tuntas atau menguasai kompetensi yang dipelajari. Sebaliknya jika ditemukan peserta didik mendapat nilai di bawah KKM berarti perlu adanya perbaikan.

Dalam menentukan KKM mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya: tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi dasar, serta kemampuan sumber daya pendukung meliputi warga sekolah, sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran.

Sekolah diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Yang harus diperhatikan dalam menentukan KKM adalah jumlah Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran setiap kelas. Selain itu, tentukan kemampuan atau nilai untuk setiap aspek (komponen) KKM, sesuaikan dengan kemampuan sebenarnya.

a. Aspek Kompleksitas
Semakin komplek (sulit) KD maka nilainya semakin rendah tetapi semakin mudah KD maka nilainya semakin tinggi. Ini bisa dilihat dari indikator atau tujuan pembelajaran dari kompetensi tersebut.

b. Aspek Sumber Daya Pendukung
Semakin tinggi sumber daya pendukung maka nilainya semakin tinggi, sebaliknya jika sumber daya pendukung seperti sarana dan prasarana tidak mendukung nilainya semakin rendah

c. Aspek intake
Intake adalah kemampuan awal peserta didik, bisa dilihat dari hasil sebelumnya atau pre test. Semakin tinggi rata-rata kemampuan awal peserta didik maka nilainya semakin tinggi.

Nilai KKM setiap KD diperoleh dari rata-rata nilai ketiga aspek di atas. Misalnya sebuah KD ditentukan nila kompleksitasnya 70, sumber daya pendukung 60, dan intakenya 80 maka nilai KKM dari KD tersebut adalah 70 [(70+60+80)/3=70]. Sedangkan untuk menentukan KKM mata pelajaran yaitu dengan menjumlahkan seluruh KKM KD, lalu dibagi dengan jumlah KD (rata-ratanya).

KKM setiap mata pelajaran pada setiap kelas tidak sama tergantung pada kompleksitas KD, daya dukung, dan potensi peserta didik. Begitu pun juga dengan setiap kelas, tidak sama dan ditentukan oleh masing-masing guru kelas.

Thursday, 6 June 2013

Agar Ponsel dan Tablet Tak Mengganggu Jam Tidur

 
 Jakarta, Banyak pakar yang menyalahkan penggunaan ponsel dan tablet menjelang tidur sebagai salah satu penyebab insomnia atau kualitas tidur yang buruk. Tapi sebuah studi baru justru mengatakan gadget takkan mengganggu tidur jika memenuhi kriteria tertentu. Apa sajakah itu?

Peneliti menyatakan sah-sah saja mengecek email, browsing atau main Twitter lewat ponsel atau tablet asalkan tingkat kecerahan (brightness) dari layarnya diturunkan dan gadgetnya diletakkan dengan jarak minimal 12 inch dari wajah.

"Di masa lalu, orang-orang suka membaca buku sebelum tidur. Tapi belakangan orang-orang jadi cenderung menggunakan tablet untuk membaca buku digital, surat kabar, maupun sekadar browsing," terang peneliti Dr Lois Krahn, seorang psikiater dari Mayo Clinic, Scottsdale, Arizona, AS.

"Bedanya, sekarang masalahnya adalah perangkat ini bisa menyala. Hal ini menimbulkan pertanyaan sebenarnya seberapa problematiskah sumber cahaya dari perangkat mobile itu?" lanjutnya.

Untuk membuktikannya, peneliti menyelidiki bagaimana tinggi rendahnya cahaya yang terpancar dari perangkat mobile dengan jarak yang berbeda-beda dari wajah pengguna dibandingkan dengan ambang batas cahaya yang dapat menekan sekresi melatonin yaitu sebesar 30 lux.

Di ruangan yang gelap, peneliti menggunakan meteran cahaya yang sensitif dan dapat mengukur cahaya dari dua tablet Apple dan sebuah ponsel pintar: iPad-1, iPad-3 dengan retina display, dan iPhone-4. Cahaya yang dipancarkan diukur mulai dari 0 inch hingga 14 inch dari wajah pengguna.

Hasilnya, ketika tingkat kecerahannya diturunkan hingga minimal, LED dari ketiga perangkat tersebut memancarkan cahaya dengan ukuran di bawah 30 lux.

"Kami menemukan hanya dengan setting cahaya tertinggi dan melebihi ambang batas pancarannyalah yang dapat mempengaruhi kadar melatonin seseorang. Tapi jika di-setting menjadi sedang atau rendah, maka tak masalah jika digunakan sebelum tidur," kata Dr. Krahn seperti dilansir Daily Mail, Kamis (6/6/2013).

Secara rinci, peneliti juga memaparkan bahwa dengan setting tingkat kecerahan terendah dan diletakkan persis di depan wajah pengguna maka backlight dari iPhone-4 hanya sebesar 2 lux, iPad-1 11 lux dan iPad-3 2 lux.

Namun jika diletakkan dengan jarak 14 inch dari wajah pengguna, seluruh perangkat memiliki tingkat pancaran cahaya antara 0-3 lux dengan setting tingkat kecerahan terendah.

Sebaliknya, pada setting tingkat kecerahan tertinggi yang diukur dengan jarak yang sama dari wajah pengguna, iPhone-4 diketahui dapat memancarkan cahaya sebesar 275 lux, iPad-1 124 lux dan iPad-3 248 lux. Jelas-jelas ketiganya melampaui ambang batas pancaran cahaya yang dapat mengganggu produksi melatonin dalam tubuh.

Kendati begitu pula jika jaraknya dari wajah pengguna dijauhkan menjadi 14 inch meski setting tingkat kecerahannya tertinggi, iPhone-4 memancarkan cahaya sebesar 8 lux dan iPad-1 sebesar 21 lux. Hanya iPad-3 yang diketahui memancarkan cahaya melebihi ambang batas yaitu 32 lux.

Untuk itu, peneliti menyarankan jika Anda terpaksa harus menggunakan ponsel pintar atau tablet menjelang tidur, sebaiknya Anda mengatur tingkat kecerahan cahaya layarnya menjadi yang paling rendah atau peganglah gadget tersebut dengan jarak sedikitnya satu kaki dari wajah agar cahayanya tak mengganggu pola tidur Anda.

"Tapi jika Anda memiliki perangkat mobile dengan backlight yang kuat, seperti halnya iPad-3, lebih baik lakukan keduanya," tutup peneliti.
newer posts older posts back to home
 
  • Kembali Ke Atas